Traveling saat sedang berpuasa sebetulnya tetap bisa dilakukan. Namun, untuk beberapa alasan tertentu biasanya orang enggan untuk traveling di bulan puasa kecuali melaksanakan umroh ke tanah suci.
Bagi beberapa orang justru menjadi sebuah keuntungan karena umumnya pada saat bulan puasa dianggap sebagai low season sehingga rata-rata tingkat okupansi hotel juga rendah. Walhasil rata-rata harga hotel juga turun.
Namun, kondisi tersebut hanya bisa dirasakan pada saat dua minggu puasa. Setelah itu jelang lebaran akan mengalami kenaikan hingga berkali lipat.
Maka, jika ada kesempatan traveling di awal-awal puasa. Manfaatkanlah dengan baik, toh soal dana bisa ajukan pinjaman tunai. Yang penting sudah ada dana pengembaliannya dari THR lebaran.
Berikut ini beberapa hal yang bisa diperhatikan jika ingin tetap traveling dalam kondisi berpuasa.
Persiapan Fisik dengan baik
Kondisi fisik pada saat berpuasa tentu saja berbeda jika dibandingkan dengan kondisi pada saat tidak berpuasa. Kondisi fisik lebih cepat lelah dan tidak bisa dipaksakan. Alih-alih sampai tujuan, bisa jadi malah membatalkan puasa karena kelelahan.
Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui batasan fisik. Apakah bisa diteruskan dengan berjalan kaki atau perlu dilanjutkan dengan kendaraan lainnya.
Perbanyak air minum pada saat berbuka dan juga pada saat sahur. Hindari melakukan perjalanan jauh pada saat siang hari, kecuali jika berada dalam kendaraan yang berpendingin udara.
Pastikan juga asupan tubuh tidak kekurangan serat dan karbo sebagai sumber energi. Jangan terlalu memaksakan diri jika tubuh sudah merasa lelah. Perhatikan juga kondisi kesehatan dengan istirahat yang cukup.
Rencanakan perjalanan sesuai dengan kondisi fisik
Jika kamu traveling ke luar negeri, tentu tantangannya akan semakin tinggi. Namun, tergantung tujuannya juga sih. Jika tujuan kamu ke negara-negara Muslim yang notabene sedang melaksanakan puasa Ramadan juga, tentu malah akan memberikan pengalaman yang baru dan tak terlupakan.
Rencanakan perjalanan sesuai dengan kondisi fisik. Sesuaikan tujuan antara satu hingga dua lokasi saja per hari. Dengan begitu kamu tetap bisa menikmati perjalanan dan bisa mengunjungi tempat wisata tanpa harus membatalkan puasa.
Cari lokasi tempat ibadah terdekat di tempat tujuan
Jika sudah mendekati waktu berbuka, tentu akan lebih nikmat rasanya jika merasakan suasana berbuka di negara yang berbeda. Tentu ada tradisi-tradisi yang berbeda dengan di Indonesia.
Lakukan riset untuk mencari tempat-tempat ibadah terdekat dengan tempat tujuan. Dengan begitu kamu pun akan mendapatkan pengalaman baru berpuasa di negeri orang.
Pahami budaya setempat dengan baik
Jangankan traveling ke luar negeri. Traveling keliling Indonesia pun kamu harus tetap mencari informasi bagaimana adat istiadat setempat. Biasanya ada hal-hal yang menjadi pantangan dan larangan untuk dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengetahui informasi tersebut bisa dilakukan dengan cara bertanya kepada warga lokal atau mencari informasinya di internet.
Siapkan dana darurat saat perjalanan
Pada saat perjalanan jangan lupa siapkan dana darurat. Dana darurat idealnya antara 10% – 20% dari total anggaran perjalanan. Jika total dana perjalanan yang kamu siapkan sekitar Rp10 juta, maka kamu perlu siapkan dana darurat untuk di perjalanan antara Rp1 hingga Rp2 juta.
Dana darurat ini akan sangat membantu kamu jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan. Misalnya ketinggalan kereta atau kendaraan. Sehingga kamu harus membeli lagi tiket baru. Biayanya bisa kamu ambil dari dana darurat.
Ngomong-ngomong soal dana darurat, kamu juga mengandalkan Kredifazz. Salah satu fintech yang memberikan pinjaman tunai dengan syarat yang mudah cukup hanya KTP saja.
Kamu bisa meminjam maksimal Rp3 juta lewat Kredifazz dengan tenor hingga 61 hari. Bunga yang diberikan hanya 0.3% saja jauh lebih rendah dibandingkan dengan standar Asosiasi Fintech Bersama Indonesia yang memberikan batasan maksimal bunga harian tidak melebihi dari 0.8% per hari.