5 Cara Hindari Saldo Hilang dari Tabungan

Kejahatan perbankan oleh beberapa oknum seringkali membuat kita sampai mengurut dada. Pasalnya korbannya bukan hanya dari kalangan mampu saja, melainkan dari kalangan kecil yang sengaja menabung bertahun-tahun lamanya lalu lenyap begitu saja akibat kecerobohan kita sendiri dan kurang informasi tentang bagaimana cara mengamankan produk perbankan.

Kasus terbaru seorang ojek online ditipu oleh seseorang yang mengaku dari pihak bank. Hampir lebih dari Rp60 juta raib dari dua rekening sekaligus. Setelah ditelisik, ada percakapan di whatsapp yang mengirimkan permintaan kode otp kepada korbannya.

Kasus lainya seorang pedagang ikan kehilangan miliaran rupiah gara-gara buku tabungannya digandakan oleh seorang oknum teller bank hingga disisakan beberapa puluh juta saja di rekening. Sang pemilik hanya selalu bertransaksi lewat teller tersebut dan pernah meminjamkan atm serta buku tabungan kepada sang teller dengan alasan yang memang dibuat-buat oleh oknum teller.  

Ketidakberdayaan nasabah terhadap produk perbankan inilah yang pada akhirnya menjadi celah bagi oknum-oknum yang tega menguras harta korbannya tanpa memandang profesi, jabatan maupun dari mana nasabah tersebut berasal.

Agar tidak menjadi korban, ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya terhindar dari korban saldo rekening dikuras oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Jangan pernah bagikan pin, password dan kode otp

Peringatan keras dan sudah berulang kali disampaikan bahwa pin, password dan kode otp adalah hal yang bersifat rahasia sehingga tidak dibenarkan untuk dibagikan kepada siapapun apalagi kepada pegawai yang mengaku-ngaku orang bank sekalipun.

Kerahasiaan kode pin, password dan kode otp inilah yang menjadi salah satu kode keamanan yang hanya boleh diketahui oleh pemilik rekening. Maka, jika sang pemilik rekening meninggal dunia, keluarga harus mengurusnya hingga ke pengadilan karena hal tersebut memang sudah diatur oleh undang-undang untuk mengamankan harta yang ada di dalam rekening yang ditinggalkan.

Jangan sembarangan klik tautan mencurigakan

Kecanggihan teknologi tidak dimungkiri memberikan dampak negatif terhadap keamanan perbankan. Beberapa oknum kerap kali mencoba menjaring calon korbannya secara acak dengan membagi-bagikan link-link mencurigakan baik itu lewat SMS, Whatsapp atau surat elektronik.

Link tersebut biasanya berisi situs yang menyerupai situs asli sebuah bank untuk mengelabui pemilik rekening. Misalnya diinfokan sedang ada masalah atau transfer data sehingga memaksa nasabah mengisi kembali data diri secara lengkap padahal sedang dijebak untuk memberikan data-data rahasia yang nantinya dapat digunakan untuk membobol rekening si pemilik.

Beberapa orang masih saja terhipnotis dengan modus lama seperti ini sehingga informasi seperti ini tetap harus disosialisasikan mengingat bisa saja ada orang awam yang belum paham modus-modus kejahatan perbankan.

Jangan mempercayakan tabungan pada satu orang teller saja

Mempercayakan tabungan kepada sales apalagi hanya seorang teller saja sudah merupakan langkah yang kurang tepat. Fungsi kontrol dari karyawan lainnya menjadi berkurang. Nasabah prioritas sekalipun biasanya akan didampingi oleh supervisor ketika sedang melakukan transaksi. 

Maka waspada juga terhadap penawaran-penawaran investasi yang menjadi celah untuk mengambil alih rekening nasabah sehingga bisa dikuras oleh oknum-oknum orang dalam itu sendiri. 

Gunakan rekening terpisah beda bank 

Cara ini mungkin tidak sepenuhnya efektif tetapi paling tidak resikonya lebih rendah jika hanya mengumpulkan semua dana di salah satu rekening saja. Seperti kata pepatah jangan mengumpulkan semua telur dalam satu keranjang yang sama. 

Gunakan paylater untuk transaksi online 

Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan paylater jika ingin bertransaksi secara online. Selain lebih aman, risiko uang dikuras menjadi lebih kecil. Keuntungan lain, jika terjadi transaksi mencurigakan atau kecurangan, perusahaan fintech akan lebih dulu mengenali modus-modus yang mencegah pada transaksi palsu. 

Pilih paylater yang sudah terdaftar di OJK sehingga memberikan rasa aman dan nyaman. Contohnya seperti Kredivo yang punya berbagai fitur serta produk finansial yang dibutuhkan bukan hanya untuk kebutuhan bulanan tapi juga untuk memenuhi lifestyle.

Terlebih Kredivo berikan cicilan 12 bulan dengan bunga rendah hanya 2.6% saja perbulan. Kamu bisa cicil barang selama 3 bulan tanpa bunga pakai Kredivo. Cukup bayar biaya adminnya saja sebesar 3% dari harga barang. 

Limit yang diberikan oleh Kredivo pun cukup menggiurkan hingga Rp30 juta bagi member premium. Caranya mudah kok, semua pendaftaran serta transaksi dilakukan hanya lewat aplikasi Kredivo yang bisa diunduh baik lewat Google Play Store maupun App Store.

Syarat utama menjadi member Kredivo, berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), berusia antara 18 sampai 60 tahun, berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, Kediri, Tasikmalaya, Tegal, Bandar Lampung, Banjarmasin dan Pontianak. Serta memiliki penghasilan minimal Rp 3.000.000 per bulan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *